Apa Itu Tren KaburAjaDulu sampai Menteri hingga Istana Berkomentar, Ekspresi Keputusasaan Publik

Apa itu tren #KaburAjaDulu sampai menteri hingga istana Kepresidenan berkomentar, ekspresi keputusasaan publik, mampukan ditanggapi jernih?

|
Canva.com
TREN #KABURAJADULU - Ilustrasi seseorang menggeret tas koper hendak bepergian sambil memegang tiket menggambarkan perjalanan jauh dan imbuhan tulisan #KaburAjaDulu yang kini tren di media sosial, ekspresi keputusasaan publik dibuat dengan Canva.com Selasa, (18/2/25). Kini tagar viral itu direspons oleh pemerintah termasuk istana dan para menteri. 

Lalu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan merespons maraknya tagar #KaburAjaDulu dengan harapan masyarakat tidak pesimis.

Menurut Luhut, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru berjalan selama sekitar 100 hari.

Dengan demikian, masyarakat tak perlu buru-buru menyatakan puas atau tidak puas terhadap capaian pemerintah.

"Ya kita intinya, ini kan baru 100 hari. Ya kita dengar, semua itu saya pikir, saya berpesan, enggak usah terlalu buru-buru, lalu bilang puas enggak puas," kata Luhut usai menghadiri Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Komentar Istana

Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menanggapi tagar "kabur aja dulu" dengan jawaban yang lugas.  

Menurut Hasan pemerintah tidak melarang masyarakat untuk merantau.

Hasan justru menilai merantau adalah tindakan yang baik, namun masyarakat harus membekali diri dengan kemampuan.

"Kalau mau merantau itu bagus lho. Kalau mau merantau. Tapi kalau mau merantau ke luar negeri ingat, harus punya skill," kata Hasan di Istana Kepresidenan, Senin kemarin, (17/2/2025).

Baca juga: Jerit Pilu Penyiar RRI di PHK Massal Imbas Efisiensi Anggaran, Curhat ke Prabowo: Demi Makan Gratis

Menurut Hasan, apabila tidak memiliki keterampilan atau skill maka akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

"Karena kalau tidak punya skill nanti tidak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri," katanya.

Hasan juga mengingatkan agar mereka yang ingin merantau ke luar negeri untuk menaati ketentuan yang berlaku.

Termasuk prosedur dalam berangkat ke luar negeri sehingga tidak menjadi pendatang ilegal.

"Harus taat prosedur. Supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau tidak boleh dilarang," pungkas Hasan.

Meski KaburAjaDulu sekilas hanya seperti tagar biasa, kenyataannya banyak orang Indonesia yang benar-benar ingin pindah ke luar negeri.

Seorang warganet lewat akun Threads, @yo****mitro, menganalisis lebih banyak pengguna tagar #KaburAjaDulu ingin pindah ke Singapura, Amsterdam, Tokyo, Berlin, dan Dubai.

(Kompas.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved