Pertamina Oplos Pertamax dan Pertalite

USAHA WARGA Gugat Pertamina Dirugikan Gara-gara Pertamax Oplosan, 590 Aduan Diterima LBH Jakarta

Usaha warga gugat Pertamina dirugikan gara-gara Pertamax oplosan, 590 aduan diterima LBH Jakarta, bisa dibawa ke pengadilan melalui dua skenario.

Stanly/Otomania.gridoto.com/KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf
KORUPSI PERTAMINA - SPBU Pertamina merah atau SPBU Pasti Pas (KANAN). SPBU Pasti Prima dominasi warna biru dan tulisan layar digital (KIRI). Kini Pertamina terancam digugat warga gara-gara kasus Pertamax oplosan terlihat dari banyaknya aduan yang masuk ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta hingga Selasa (4/3/2025) ada 590 aduan. 

Edi memastikan, pihak manajemen selalu melakukan pemeriksaan Quality dan Quantity (QnQ) pada setiap BBM yang datang.

Namun metode QnQ yang digunakan sebatas memeriksa suhu untuk mengetahui penyusutan serta densitas BBM untuk membedakan karakteristik BBM yang dikirim.

Sedangkan untuk memeriksa Research Octane Number (RON) bukanlah ranah dari SPBU.

"Tidak bisa, pengecekan itu (RON) ada alat tersendiri. Jadi SPBU QnQ antara suhu, densitu, kalau RON itu beda" papar Edi.

"Kita tidak punya alat untuk mengecek itu, kita hanya memesan kepada pertamina, H-1, hari ini kita pesan plus pembayaran, H+1 pengiriman," jelasnya.

Baca juga: JUMLAH Gaji Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Diklaim Hotman Paris Miliaran, Faktanya Cuma Segini

Di sisi lain, Edi memastikan proses distribusi BBM Pertamax maupun Pertalite tidak mengalami kendala dan masih berjalan dengan lancar.

"Masih stabil, rata-rata kita memiliki 10 ton cadangan di SPBU," pungkasnya.

(Reporter suryamalang.com/Sofyan Arif Candra)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved