Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi : Surabaya Terbuka untuk Tiket Terusan Suroboyo Bus-Trans Jatim

Wali Kota menanggapi kemungkinan menerima Trans Jatim untuk menempuh rute dalam kota, khususnya menjangkau Terminal Joyoboyo

SURYAMALANG.COM/Bobby Koloway
TRANSPORTASI ANDALAN SURABAYA - Antusiasme penumpang Suroboyo Bus Listrik (SBL) cukup tinggi sejak transportasi umum (transum) ini diluncurkan November 2024 lalu. Ribuan penumpang telah mencoba moda yang saat ini melayani jalur R4 (rute Terminal Purabaya - Kampus C Universitas Airlangga (Unair) via Jemursari) ini. 

Sehingga, selain transportasi umum yang sudah ada tetap eksis, kebijakan tersebut juga akan membuat penumpang nyaman ketika berada di Surabaya.

"Bukan berarti [Trans Jatim] nggak boleh masuk, tidak. Tapi, integrasi itu harus menguntungkan masyarakat yang akan masuk Kota Surabaya tanpa mematikan transportasi yang sudah ada di Surabaya," tandas Cak Eri.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut mendukung realisasi integrasi bus Trans Jatim di Kota Surabaya. Nantinya, pembicaraan akan dilakukan secara masif.

Hal ini menyusul kajian ulang realisasi koridor VII. Dinas Perhubungan Jatim mengalihkan rute layanan bus Trans Jatim Koridor VII yang semula akan masuk ke Terminal Joyoboyo namun kemudian menggesernya ke Lamongan.

Dikatakan Emil, proyek Trans Jatim ini adalah upaya mengintegrasikan angkutan di kawasan  Gerbangkertasusila. Dan semua perencananya sudah ada SUMP.

“Kita kan punya Sustainable Urban Mobile Plan (SUMP). SUMP ini adalah kajian yang melihat kawasan Gerbangkertasusila sebagai kawasan yang terintegrasi,” tegas Emil Dardak, Kamis (24/7/2025).

“Kalaupun Dishub Jatim cepat merespon pengalihan itu karena ada area yang belum siap untuk diimplementasikan, ke area yang jauh belum siap,” imbuh Emil.

Sedangkan untuk Surabaya, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Surabaya untuk mencari ruang-ruang yang dimana untuk program angkutan terintegrasi bisa terealisasi.

“Kita akan melakukan komunikasi dengan Surabaya dengan Pak Wali Kota, kira ruang-ruang apa yang bisa disingkronkan dan disinergikan,” ujarnya.

Hal ini penting karena konektivitas Gerbangkertasusila sangat strategis. Terlebih juga akan terintegrasi dengan angkutan dalam kota, intra Surabaya. Sehingga untuk antar Surabaya juga harusnya juga selaras.

“Saya cenderung optimis, kalau untuk Surabaya, cuma waktu dan penyelarasan. Kami akan kembali koordinasi dengan Pak Wali Kota khususnya dalam kerangka SUMP,” ujar Emil.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved