Bupati Malang Sanusi akan Terima 2 Anugerah BAZNAS Award 2025, Ketua Baznas: Bupatinya Kaum Dhuafa

Tahun 2024 lalu, ada 115 anak dan tahun ini, ada 125 anak. Mereka dikuliahkan gratis di Universitas Al Qolam, Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA), Universitas Al Rifa'ie, Gondanglegi.

"Total, sudah ada 200 anak yang sudah lulus kuliah, dari program kepedulian pak bupati ini," tutur pimpinan Pesantren Al Mardiyah, Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan.

Selain itu, kebiasaan Bupati Sanusi yang hobi blusukan dengan ngetrail atau off road membuahkan program SAMDUCIL (Sambang dusun Terpencil).

Semua dusun yang berada paling ujung, pedalaman dengan medan keluar masuk hutan, dan berada di lereng Gunung Semeru, sudah didatangi Sanusi

Seperti Dusun Pusung, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari yang jarang disambangi pejabat daerah.

Jangankan bupati, pejabat Muspika saja dipastikan enggan menyambanginya karena berada di atas bukit dengan medan jalan yang mengancam keselamatan.

"Itu didatangi pak Sanusi, sampai pak kadesnya menangis karena satu-satunya bupati yang datang ke dusunnya itu baru Pak Sanusi. Di situ itu, akhirnya ada 10 rumah yang diperbaiki (bedah rumah)," ungkapnya.

Itu program Malang Makmur, yang jadi visi misi Bupati Sanusi.

Bukan cuma, memberi bantuan uang buat ribuan pedagang kecil, namun tiap tahun rata-rata ada 500 rumah yang diperbaiki, dengan kriteria dindingnya gedek dan lantainya tanah.

"Termasuk, orang sakit yang tak punya biaya berobat. Lalu, anak yatim piatu, juga banyak yang kami bantu biayanya.  Makanya, setiap kali Pak Sanusi blusukan ke sekolah SDN atau madrasah, selalu menanyakan ada anak yatim tidak di sekolah sini. Itu maksudnya, jika ada oleh pak bupati, agar diajukan untuk bantuan biaya ke kami (BAZNAS)," pungkasnya.(fiq)