Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Sanintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro akan mengevaluasi sistem Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Hal ini dilakukan pasca banyak siswa yang sempat terancam tidak bisa daftar SNBP 2025 karena sekolah belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Menurut Satryo, siswa yang telah berjuang selama bertahun-tahun tidak boleh dirugikan hanya karena kendala administratif.
"Kita harus lihat cara solusi yang terbaik, bukan karena sistemnya bermasalah lantas mengorbankan siswa yang sudah berjuang," kata Satryo dikutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu (8/2/2025).
Satryo mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem terkait integrasi data antara sekolah dan lembaga seleksi nasional.
Sebab, menurutnya keterlambatan input data dan perubahan sistem di saat-saat terakhir telah menimbulkan kepanikan di kalangan peserta dan sekolah.
"Kalau memang ada siswa yang terdampak karena sistem yang belum siap, kami akan mencari jalan tengah agar tidak ada yang dirugikan," ujarnya.
Sebelumnya Mendikti memperpanjang lagi masa finalisasi sebab masih banyak sekolah yang belum melakukan PDSS.
Kali ini Satryo memutuskan untuk memperpanjang masa finalisasi lagi hingga 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB.
"Jadi ada waktu 9 jam untuk sekolah-sekolah memastikan, memasukkan data anak-anak yang memang akan diusulkan untuk program SNBP SNPMB," ujar Satryo dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2025) malam.
Satryo mengatakan, kebijakan perpanjangan waktu pendaftaran dilakukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan dari banyak sekolah.
Satryo menduga pihak sekolah mungkin belum sempat menginput data.
"Kami masih memberi peluang kepada mereka supaya nasib anak-anak itu masih bisa kita bantu untuk diperjuangkan,” ujar Satryo.
Pihaknya berharap, sekolah dapat memanfaatkan waktu perpanjangan ini dengan sebaik mungkin.
(Reporter suryamalang.com/Hanif Manshuri)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp