Kota Malang
Rapat dengan Pemprov Jatim, Pemkot Malang Ikut Bahas Rencana Operasional Bus Trans Jatim Malang Raya
Rapat dengan Pemprov Jatim, Pemkot Malang Ikut Bahas Rencana Operasional Bus Trans Jatim Malang Raya
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang terus mematangkan rencana operasional bus Trans Jatim di Malang Raya, Kamis (13/11/2025).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan Pemkot Malang bersama Pemkab Malag dan Pemkot Batu akan mengadakan rapat dengan Pemprov Jatim, Jumat (14/11/2025).
Dijelaskan Widjaja, rapat tersebut akan membahas perihal persiapan armada, rute, hingga fasilitas penunjang lain untuk operasional bus Trans Jatim.
Widjaja mengatakan, jika tidak ada perubahan, operasional bus Trans Jatim akan berlangsung pada 20 November 2025.
"Besok dirapatkan di Surabaya. Undangan dari Pemprov Jtim terait agenda persiapan peluncuran bus Trans Jatim."
"Rencananya tanggal 20 November 2025 beroperasi," kata Widjaja Saleh Putra kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Nasib dan Kegelisahan Sopir Angkot Kota Batu yang Rutenya Dilewati Bus Trans Jatim Malang Raya
Ada 15 armada yang akan beroperasi menghubungkan Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.
Rute di jalur dalam Kota Malang antara lain Terminal Hamid Rusdi, kawasan Balai Kota, menuju ke Kota Batu melalui Dinoyo.
Widjaja menegaskan bahwa program tersebut dikendalikan oleh Pemprov Jatim.
"Kami di daerah hanya bantu operasional saja. Semua oleh Pemprov Jatim mulai dari penganggaran hingga unit yang dioperasikan," ujar Widjaja Saleh Putra.
Bus Trans Jatim nanti akan memiliki petugas tersendiri. Widjaja menyebutnya pramugari dan pramugara.
Tarif yang diberlakukan menurut Widjaja cukup terjangkau, yakni di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Pembayaran bisa dilakukan tunai maupun non tunai.
Perihal rencana mempekerjakan para sopir angkutan kota ke program Trans Jatim, Widjaja mengatakan Pemprov Jatim telah bekerjasama dengan PO Bagong.
Nantinya, PO Bagong akan menyeleksi para sopir untuk dikaryakan. Satu bus Trans Jatim diperkirakan membutuhkan lima orang.
"Jadi satu bus itu bisa menyerap lima sopir angkutan kota," ungkapnya.
Kehadiran bus Trans Jatim ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi pindah ke transportasi publik.
Menurut Widjaja, bukan hal yang mudah mengubah kebiasaan tersebut, namun langkah awal perlu dilakukan untuk memulai semuanya.
Pemkot Malang berkomitmen untuk melakukan sosialisasi secara masiv kepada masyarakat. Selain itu, Pemkot Malang juga akan memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan tersebut akan dibahas selanjutnya karena menyesuaikan kondisi di lapangan.
Sekretaris Organda Kota Malang, Purwono Tjokro Darsono mengatakan ada sekitar 800 angkutan kota di Kota Malang.
Banyaknya angkutan kota itu tentu tidak akan membuat semua sopir bisa direkrut. Ia mendorong Pemkot Malang bisa menjaga iklim yang berdaya saing agar tidak terjadi kecemburuan sosial.
Pada wawancara sebelumnya, Organda Kota Malang mengusulkan adanya rute pendek yang terintegrasi dengan kampus dan area padat aktivitas. Para sopir angkutan kota bisa menggunakan jalur.
“Misal rute pendek Jalan Borobudur ke Kampus UB, terus keluar lagi Jalan Suhat ke Jalan Borobudur. Harapannya mahasiswa tidak membawa kendaraan pribadi,” ujarnya.
Purwono juga mengatakan bahwa trayek angkutan kota di Malang sudah berusia 27 tahun dan perlu disesuaikan dengan kondisi lalu lintas serta pola mobilitas masyarakat saat ini. Ia mendesak agar hal tersebut diperhatikan.
“Kami minta tata kelola angkutan kota diperbarui. Trayek sudah lama, 27 tahun. Termasuk di dalamnya, ada teman-teman angkutan kota yang bisa jadi feeder (pengumpan) untuk Trans Jatim,” ujar Purwono.
Di sisi lain, Purwono menekankan bahwa pembenahan tata kelola transportasi harus dilakukan secara menyeluruh agar bisa menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan kesejahteraan pengemudi angkutan kota.
Widjaja Saleh Putra
Trans Jatim
Kota Malang
Kota Batu
Kabupaten Malang
Dinas Perhubungan
Pemkot Malang
SURYAMALANG.COM
| Dari Malang Raya, Aktivis Dorong Ruang Kebebasan Sipil di Tengah Meningkatnya Kasus Kekerasan |
|
|---|
| Siswi Korban Perundungan di Kota Malang Trauma, Polresta Malang Kota Lakukan Pendampingan Psikologis |
|
|---|
| Korban Perundungan di Sukun Kota Malang Telah Melapor dan Lakukan Visum, Polisi Lakukan Penyelidikan |
|
|---|
| Pemkot Malang Fokus Perbaiki Layanan Dasar Pendidikan-Kesehatan saat Transfer Daerah Turun |
|
|---|
| Ini Kata Polisi Terkait Kasus Perundungan di Kecamatan Sukun Kota Malang, Korban Akan Segera Melapor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Armada-bus-yang-digunakan-untuk-uji-coba-jalur-di-Kota-Malang-Bus-Trans-Jatim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.