Detik-detik Bripda Waldi Bunuh Dosen di Jambi Pakai Gagang Sapu, Hubungan Tanpa Status Sejak April

Detik-detik Bripda Waldi bunuh dosen di Jambi ternyata pakai gagang sapu, hubungan tanpa status sejak April, banyak luka lebam pada korban.

|
Tribunjambi.com/Sopianto/Facebook via TribunJambi.com
POLISI BUNUH DOSEN - Potret rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Perumahan Al Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, pada Minggu (2/11/2025).KIRI: Waldi, oknum polisi yang tugas di Polres Tebo tersangka kasus pembunuhan dan perncurian disertai kekerasan. KANAN: EY, dosen wanita yang jadi korban. 

SURYAMALANG.COM, - Kronologi Bripda Waldi Adiyat (22) membunuh dosen berinisial EY (37) di Perumahan Al Kautsar, Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, Sumatera akhirnya terungkap.

Bripda Waldi rupanya membunuh EY dengan ganggang sapu, hingga tidak bernyawa lalu menggasak barang berharga korban.

Antara Bripda Waldi dan EY pun bukan pasangan kekasih, hanya hubungan tanpa status yang berlangsung sejak bulan April 2025.

Detik-detik pembunuhan berlangung pada Kamis (30/10/2025) malam, saat oknum polisi Polres Tebo tersebut bertemu dengan korban.

Baca juga: Jawaban Bripda Waldi Bunuh Dosen di Jambi Sakit Hati Diejek, Gelagat Gelisah Akhirnya Tertangkap

Layaknya pasangan muda mudi, Waldi dan EY pun makan bersama di kawasan Kota Muara Bungo.

Pada pukul 23.30 WIB keduanya kembali ke rumah korban di Perumahan Al Kautsar.

Namun, suasana yang awalnya hangat berubah menjadi pertengkaran.

Bripda Waldi pun emosi hingga akhirnya timbul niat menghabisi nyawa korban.

Lantas, Bripda Waldi mengambil gagang sapu dan menyerang EY yang berada di kamar tidur.

"Pelaku mengaku menghabisi korban menggunakan gagang sapu," kata Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, Rabu (5/11/2025) melansir Tribunjambi (grup suryamalang).

Baca juga: Profil Bripda Waldi Polisi Bunuh Dosen EY di Jambi: Diduga Rudapaksa dan Merampok, Nyamar Pakai Wig

Saat itu, korban sedang berbaring di tempat tidur.

Korban langsung langsung mencekik EY dengan gagang sapu hingga meninggal dunia.

"Pelaku mencekik leher korban dengan gagang sapu hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia," kata Natalena.

Setelah memastikan korban EY meninggal, Bripda Waldi lantas mengambil sejumlah barang berharga milik EY mulai dari Motor Honda PCX, mobil Honda Jazz, ponsel, dan perhiasan dibawa kabur oleh pelaku.

Selain itu, pelaku sempat mengepel lantai rumah korban dan menghapus jejak pembunuhannya.

Jasad korban ditemukan pada Sabtu (1/11/2025).

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap Bripda Waldi di kosannya wilayah Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi, pada Minggu (2/11/2025). 

Kesaksian Tetangga Detik-detik Dosen Ditemukan Tewas

Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.

Pada Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB, sejumlah rekan kerja EY dari kampus mendatangi Madin dan meminta bantuan mendobrak pintu rumah.

Mereka khawatir karena EY sudah dua hari tidak mengajar.

Madin bersama para saksi kemudian sepakat mendobrak pintu rumah korban.

“Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, wajahnya sudah tertutup bantal,” ujar Madin.

Baca juga: Siapa Dr Meilanie? Dosen IPB Sebut Gibran Cuma Tamat SD karena Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Madin mengatakan, sebelum pintu dibuka, tidak tercium bau menyengat dari luar rumah.

Melihat kondisi korban, Madin langsung menghubungi Polres Bungo yang tak lama kemudian datang ke lokasi.

“Saat itu lihat mayat, kami terkejut. Warga yang lihat juga menangis,” ucapnya.

Sebagai tetangga yang tinggal sekitar lima meter dari rumah korban, Madin mengaku tidak mendengar suara teriakan atau hal mencurigakan pada malam kejadian.

Madin juga tidak mengetahui pasti kapan peristiwa itu terjadi.

Banyak Luka Lebam Pada Korban

Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah, ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban.

Dokter pemeriksa RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Sepriadi mengungkap luka lebam ditemukan di sejumlah bagian tubuh korban, satu di antaranya wajah.

Tidak hanya itu, hasil visum menemukan ada benjolan di bagian belakang kepala korban, serta ada memar di bahu kanan dan kiri.

"Ditemukan lebam di seluruh bagian wajah, dan ada benjolan di kepala belakang berukuran sekitar 13 x 10 sentimeter," ujar dokter Sepriyedi setelah melakukan pemeriksaan di RSUD H Hanafie.

Baca juga: Pelanggaran Disiplin Ayah Prada Lucky Ternyata Dugaan Kumpul Kebo, Punya 2 Anak dari Wanita Lain

Tidak hanya itu, ditemukan luka pada leher yang diduga akibat benturan benda tumpul atau tajam.

"Habis itu ditemukan juga lebam di bagian leher," ujarnya.

Tim medis pun menemukan dugaan adanya kekerasan seksual terhadap korban.

Berdasarkan kondisi jenazah, korban diperkirakan telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan, ditunjukkan oleh keluarnya darah berwarna gelap dari mulut dan hidung sebagai tanda awal proses pembusukan.

Atas perbuatannya ,pelaku dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana subsider 338 KUHP tentang pembunuhan, kemudian Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan, serta juncto Pasal 181 KUHP tentang upaya menghilangkan jejak pidana.

(TribunJambi.com/TribunJambi.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved