Berita Viral
Alasan Guru Honorer Banting Nasi Kotak dari Disdik Berujung Dipecat, Emosi Meledak di Depan Siswa
Alasan guru honorer banting nasi kotak dari Disdik berujung dipecat, emosi meledak di depan siswa, kepala sekolah juga kena, bernasib sama.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sebuah insiden emosional yang terjadi di depan siswa berujung pada pemecatan seorang guru honorer di SD Negeri 021 Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Aksi guru yang membanting nasi kotak bantuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kampar itu terekam dan viral, memicu kemarahan publik.
Di balik luapan emosi yang meledak, terkuak alasan yang melatarbelakangi tindakan guru honorer bernama Yon Hendri tersebut.
Peristiwa Hendri membanting nasi kotak terjadi pada Senin (10/11/2025), usai kegiatan sosialisasi perundungan yang digelar Kejaksaan Negeri Kampar dan Dinas Pendidikan Kampar di lingkungan sekolah.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Guru Dipecat MA Dibela Prabowo: Mengajar Tak Digaji Dituduh Merugikan Keuangan Negara
Dalam video, terlihat sejumlah guru berada di depan ruang kelas dan para siswa juga terlihat menyaksikan kejadian Hendri membanting nasi kotak.
Hendri menegaskan, nasi tersebut bukan Makan Bergizi Gratis (MBG), tapi nasi kotak dari Dinas Pendidikan.
“Nasi ini bukan nasi MBG. Tapi hadiah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, setelah sosialisasi bullying,” kata Hendri kepada wartawan.
Baca juga: EFEK Suami Anggota DPRD Trenggalek Aniaya Guru SMPN 1, Siswi Pakai HP di Kelas Tolak Masuk Sekolah
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan, alasan membanting nasi kotak karena terjadi perselisihan mengenai teknis pembagian.
Sejumlah guru ingin nasi kotak dibagikan dengan segera, sedangkan Hendri meminta agar pembagian dilakukan di dalam kelas agar lebih tertib.
“Alasan kami membanting karena para guru meminta agar diberikan cepat. Setelah saya banting itu, guru tidak terima dengan sikap saya,” ujar Hendri.
Hendri Dipecat
Emosi Hendri yang meledak di depan siswanya itu berbuntut panjang.
Dinas Pendidikan Kampar memutuskan memecat Hendri dari SDN 021 Kampar, Riau.
Alasan pemecatan karena tindakan Hendri membanting nasi kotak tidak tepat dilakukan seorang pendidik.
Selain Hendri, Disdik Kabupaten Kampar, Riau juga memberhentikan Kepala SD Negeri 021, Aspinawati Harahap dari jabatannya.
Baca juga: Diduga Menganiaya Guru SMP, Suami Anggota DPRD Trenggalek Jadi Tersangka
Pemecatan dilakukan, karena Aspinawati dinilai arogan dan semena-mena dalam memimpin sekolah.
“Kepala sekolah yang mengadu ke kami diintimidasi" kata Kepala Disdik Kampar, Siti di Kampar, Rabu (12/11/2025).
"Mau tidak mau, dengan berat hati saya sampaikan bahwa kepala sekolah dicopot dari jabatannya,” imbuhnya.
Siti menyebut, pemecatan itu juga dilakukan bersamaan dengan pemberhentian guru honorer, Yon Hendri.
“Kami mendapat banyak keluhan dari wali murid terhadap kedua tenaga pendidik tersebut,” ujarnya.
Baca juga: SIAPA Sosok A Suami Anggota DPRD Trenggalek Penganiaya Guru SMPN 1 Trenggalek? Jadi Tersangka
Selain insiden tersebut, Yon Hendri juga dilaporkan pernah menendang makanan bergizi gratis (MBG) di dalam kelas dan bersikap kasar saat proses belajar mengajar.
Atas serangkaian tindakannya itu, Disdik Kampar resmi memberhentikannya bersama kepala sekolah.
Akronim Guru, Bukan Sekadar Pendidik
Dari kasus di atas, menarik mengulas lebih jauh mengenai makna guru sebenarnya.
Selama ini, guru dikenal sebagai sosok penting yang mendidik dan membimbing murid, baik di sekolah maupun di luar kelas.
Kata “guru” biasanya dipahami sebatas sebutan sederhana bagi profesi pendidik. Namun, dalam kearifan budaya Jawa, istilah guru ternyata memiliki makna yang jauh lebih mendalam.
Tidak banyak yang tahu kata ini juga memiliki kepanjangan dengan pesan filosofis di baliknya.
Baca juga: Guru Ngaji Panjat Pagar untuk menyetubuhi Gadis Belia di Jombang, Korban Hamil hingga Melahirkan
Dalam budaya Jawa, kata guru bukan sekadar sebutan bagi pendidik. Istilah ini dipahami sebagai akronim dari ungkapan digugu lan ditiru, yang berarti dipercaya dan dicontoh.
Ungkapan ini memuat filosofi mendalam tentang peran seorang guru.
Guru bukan hanya penyampai ilmu pengetahuan, melainkan juga teladan yang harus dipercaya, diikuti, dan dijadikan contoh oleh murid-muridnya.
Filosofi digugu lan ditiru menggarisbawahi dua tanggung jawab utama guru: membimbing dengan ilmu serta menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui sikap, etika, dan keteladanan.
Prinsip ini tetap relevan hingga kini, terutama di era pendidikan abad ke-21, ketika guru dituntut tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu membentuk karakter dan kepribadian generasi penerus bangsa.
Baca juga: 16 Siswa dan 2 Guru MTs Al Khalifah Kabupaten Malang Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis
Di abad ke-21 yang serba digital dan penuh tantangan ini, prinsip digugu lan ditiru menjadi semakin relevan.
Dengan derasnya arus informasi yang tidak terfilter, guru yang digugu dapat menjadi filter tepercaya bagi siswa untuk membedakan antara fakta dan hoaks.
Sementara itu, di tengah tantangan demoralisasi, guru yang ditiru dapat menjadi benteng moral yang kuat.
Guru yang menerapkan filosofi ini akan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara karakter, memiliki jiwa kepemimpinan, dan menjadi individu yang berakhlak mulia.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan kualitas guru harus kembali pada esensi ini, yaitu dengan menumbuhkan guru yang digugu lan ditiru.
(Kompas.com/Kompas.com/Kompas.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
guru honorer banting nasi kotak
guru banting nasi kotak
guru honorer dipecat
Kabupaten Kampar
Riau
Desa Tarai Bangun
Kecamatan Tambang
berita viral
SURYAMALANG.COM
| Asal Keturunan Keluarga Gus Elham Yahya, Viral Disorot Imbas Aksinya Cium Anak Perempuan Saat Dakwah |
|
|---|
| Aksi Gus Elham Cium Anak Perempuan Disorot KEMENAG, Bakal Ada Sanksi |
|
|---|
| Nasib Vita Amalia, ASN Injak Al-Qur'an Dipecat Pemkab Kepahiang Bengkulu, Klaim Korban Hasutan Pacar |
|
|---|
| Penderitaan Bilqis Bocah Asal Makassar Selama Diculik, Terkurung di Ruang Gelap Cuma Makan Mi Instan |
|
|---|
| MISTERI Cek Rp 3 M Kakek Tarman dari Teman Bisnis Samurai 7 Tahun Lalu, Kini Alas Gak Bisa Dihubungi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Alasan-Guru-Honorer-Banting-Nasi-Kotak-dari-Disdik-Berujung-Dipecat-Emosi-Meledak-di-Depan-Siswa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.