LIPSUS Antisipasi Banjir di Malang Raya
Di Kota Malang Ada Alat Peringatan Terhadap Banjir, Tapi Suara Sirine Dianggap Kurang Keras
Di Kota Malang Ada Alat Peringatan Terhadap Banjir, Tapi Suara Sirine Dianggap Kurang Keras
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
Ia berharap, pengeras suara peringatan dini bisa dikencangkan agar warga dapat mendengar. Sosialisasi kepada warga tentang antisipasi bencana banjir juga diperlukan agar tahu langkah yang diambil saat sirine bunyi.
"Masih kencang suara toak di Musala," kata Slamet.
Tini, warga lainnya yang tinggal berjarak 7 meter dari tiang sirine peringatan dini juga mengatakan hal yang sama. Perlunya ada sosialisasi yang rutin kepada warga agar tahu tahapan menyelamatkan diri saat hujan.
"Pernah bunyi tapi memang waktu itu percobaan. Kami hanya melihat saja," katanya.
Selamat ini, Tini telah mempersiapkan diri untuk menghadapi banjir jika terjadi. Ia tidak memiliki informasi langkah menyelamatkan diri ketika banjir terjadi atau saat sirine berbunyi.
"Alatnya bagus dengan tujuan peringatan dini, tapi perlu sosialisasi apa yang harus kami lakukan," sebutnya.
Waspada Banjir Kabupaten Malang, 17 Kecamatan Rawan Bencana |
![]() |
---|
Penanganan Banjir di Kota Malang, Masih Perlu Edukasi ke Masyarakat |
![]() |
---|
Belum Ada Alat EWS Banjir di Kota Batu |
![]() |
---|
Suara Sirine Kurang Kencang, Warga Belum Tahu Langkah Penyelamatan Saat Banjir di Kota Malang |
![]() |
---|
Bambang Irianto: Penanganan Banjir di Kota Malang Tak Cukup Hanya Normalisasi Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.