Hikmah Ramadan

Berpuasa Secara Mindfullness

Pendek kata bulan Ramadhan sangat Istimewa karena didalamnya terdapat kesempatan emas untuk beramal sholeh, beribadah mendekatkan diri pada Allah SWT

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Prof. Hj. Muslihati, Sekretaris Komisi Perberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Jawa Timur 

Apasih yang dimaksud dengan puasa secara mindfulness. Mari kita mulai dengan memahami apa itu mindfulness terlebih dahulu.

Diksi kondisi psikologis ini dimaknai sebagai kemampuan menyadari sepenuhnya situasi dan momen saat ini.

Mindfullness berarti hadir secara utuh jiwa dan raga dengan penuh perhatian, tenang dan tidak reaktif secara emosional dalam satu situasi saat ini. 

Kesadaran yang dimaksud meliputi

(1) kesadaran mengenai posisi diri kita sebagai hamba yang diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT (QS Addzariyat ayat 56)

(2) kesadaran bahwa kita ditelah diciptakan Allah SWT dengan bentuk sebaik-baiknya (QS Attin ayat 4)

(3) kesadaran bahwa kita dimulyakan oleh Allah SWT (QS Al Isro ayat 70)

(4) bahwa kita sangat perlu bersandar dan bermunajat pada Allah SWT dalam segala gerak kehidupan kita dan Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk berdoa (QS Al Baqarah 186), dan doa orang berpuasa adalah doa yang potensial diijabah oleh Allah

(5) kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang memiliki dorongan nafsu yang dapat menjerumuskan pada kelalaian dan keterpurukan (QS Al Kahfi ayat 28) dan

(6) kesadaran akan kesempatan emas untuk beribadah di bulan ramadhan yang sangat Istimewa.

Semua kesadaran itu dapat menjadi motivasi, refleksi dan evaluasi sekaligus bahan untuk membangun mindfulness dalam diri kita disaat melaksanakan ibadah puasa

Puasa secara mindful berarti menjalani puasa dengan penuh kesadaran mengenai tata cara menjalaninya agar sesuai syariat dan mencapat esensi hakikat.

Puasa sedemikian ini juga berarti puasa yang disadari sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT sekaligus wujud syukur kita pada sang Khalik. Selama berpuasa, orang yang menjalaninya secara mindful, akan mengawalinya dengan niat secara tulus hanya untuk Allah SWT, memerhatikan dengan baik apa yang terjadi dalam pikiran dan tubuhnya dengan melihatnya sebagai wujud kebesaran Allah.

Melibatkan Allah dengan menyadari apa yang terjadi di sekitarnya dan mengaktif alarm pikiran dan hati ketika ada ancaman pelanggaran sekalipun dalam bentuk niat yang masih berupa gerak hati. Alarm menjadi aktif ketika semua kesadaran sebagai hamba berfungsi aktif dengan baik.

Berpuasa secara mindful berarti berupaya untuk terus menjadikan Allah sebagai tujuan dan orientasi utama dalam puasa, menjadi Allah sebagai Maha pengawas yang Maha Jeli.

 

Melatih Mindfullness saat berpuasa. 

Mindfulness perlu dilatih melalui berbagai cara agar seseorang mampu memusatkan kesadaran dan perhatian.

Latihan semacam ini dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

Melatih mindfullness dalam berpuasa dapat dilakukan dengan tujuh kiat yaitu:

(1) menata niat dan memfokuskan orientasi puasa hanya untuk Allah SWT. Dengan demikian, ibadah puasa akan terasa mudah dan indah dibandingkan jika niat puasan untuk meraih pujian sesama manusia

(2) meminta perlindungan Allah SWT selama berpuasa, senantiasa berdoa memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai puasa yang terasa nyaman, ringan, mudah dan bermakna

(3) berupaya mengelola pikiran dan emosi selama berpuasa, disaat berpuasa berupaya menyadari dorongan emosi negatif yang mungkin dapat  mengganggu. Berusaha menyadari setiap perkataan, tindakan bahkan bisikan hati ketika berinteraksi dengan kolega dan orang-orang sekitar, jangan sampai ada perbuatan kurang baik yang melukai orang lain. Jika ada dorongan emosi negatif hendaklah segera berwudlu atau menyepi sejenak menarik nafas untuk menenangkan pikiran dan hati

(4) Mensyukuri segala nikmat Allah SWT ketika dimampukan untuk makan sahur, berbuka puasa, shalat tarawih, tadarus AlQuran disetiap hari selama Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda bahwa salah satu kenikmatan puasa adalah ketika waktu berbuka tiba.

Untuk itu kita patut menyadari nikmat berbuka puasa, namun bukan untuk memuaskan nafsu makan sehingga makan berlebihan melainkan untuk meresapi nikmat Allah sang Maha Pemberi rizki. demikian juga dengan makan sahur, disamping untuk menjaga stamina selama puasa, makan sahur sesuai sabda Rasulullah SAW juga mendatangkan keberkahan

(5) tetap beraktivitas positif secara rutin agar selama berpuasa tetap aktif dan produktif. menjaga kebersihan dan kesehatan diri, menjaga kebersihan mulut setelah makan sahur dan berbuka, menjaga kesegaran fisik dengan mandi pagi dan sore, tetap berolahraga serta mengasup makanan sehat dan halal

(6) memupuk empati dengan memperbanyak bersodaqoh dan berinfak, berbagi kebahagiaan selama ramadhan

(7) melakukan refleksi diri setiap saat atas segala tingkah laku selama menjalani ibadah puasa, segera beristighfar jika disadari telah melakukan kesalahan. 

Mari terus berupaya untuk menjalankan puasa secara mindfullness, mari kita sadari, rasakan dan syukuri betapa nikmatnya iman dan syariat Islam. Dengan berpuasa secara mindfullness, semoga Allah SWT meningkatkan kualitas iman kita hingga meraih predikat taqwa.

 

*Muslihati

Sekretaris Komisi Perberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Jawa Timur

Guru Besar Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved