Kontras Reaksi Jokowi dan Luhut Ditanya Utang Whoosh: Balik Badan sampai Blak-blakan 'Sudah Busuk'

Kontras reaksi Jokowi dan Luhut ditanya utang kereta cepat Whoosh: mulai balik badan sampai blak-blakan menyebut 'sudah busuk sejak awal'.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Dokumentasi Humas Kemenko Marves
UTANG KERETA WHOOSH - Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi (KIRI) saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (5/3/2025). Luhut Binsar Pandjaitan (KANAN) ketika menjabat Menko bidang Kemaritiman dan Investasi memaparkan strategi penanganan kasus Covid-19, kepada para Epidemiologi secara virtual, Jakarta, (4/2/2021). Utang proyek kereta cepat Whoosh mendapat reaksi kontras dari Jokowi dan Luhut. 

"Tipikal Pak Jokowi, senyum gitu. Nggak ada yang aneh-aneh, 'bisa kok ini', gitu. Pokoknya, jalan," ujar Agus, 

Agus mengaku, saat akan bertanya lagi kepada Jokowi setelah menyampaikan penolakan proyek KCJB ini, dirinya justru dikode oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk tidak bertanya.

"Saya kan mau tanya lagi, saya dicolek, diinjak sama Pak Wantimpres. Ya sudah saya diam. Yang teman-teman yang lain juga banyak mungkin mau tanya," ungkapnya.

Bahkan Agus menceritakan pengakuan Jokowi menggandeng China dalam proyek Whoosh adalah idenya sendiri, meski sebelumnya sudah ada feasibility study bersama Jepang.

Menurut Agus, Jokowi kemungkinan memilih China karena merasa lebih nyaman.

Apalagi, selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024), Jokowi memang dekat dengan China, lantaran ada banyak proyek bantuan dari negara yang berjuluk Negeri Tirai Bambu ini.

Agus juga menanggapi penolakan Purbaya terhadap usulan pembayaran utang proyek Whoosh dibebankan pada APBN.

Baca juga: FAKTA Pemerintah Indonesia Punya Deposito Rp 285,6 T di Bank, Menkeu Purbaya Janji Bakal Investigasi

Purbaya menyebut, proyek tersebut saat ini dikelola oleh BUMN yang berada di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara.

Dengan penolakan dari Purbaya, Agus menilai, utang Whoosh tidak akan bisa terlunasi. 

"Enggak terbayar, terus siapa yang mau bayar?" tutur Agus.

Agus mengaku, sudah menolak ketika PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggantikan posisi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai lead konsorsium yang menggarap proyek KCJB.

Sebab, saat Agus masuk tim transformasi PT KAI bersama mantan Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan, keduanya sudah berhasil menyelamatkan PT KAI dari rugi Rp 800 miliar menjadi untung sekitar Rp 2 atau 3 triliun.

Lantas, jika saat itu KAI disuruh membiayai proyek KCJB alias Whoosh, Agus mempertanyakan pendapatan dari mana, dan bahkan bisa kembali minus alias merugi lagi. 

Sekarang, Agus menilai, wajar jika Danantara-lah yang harus membayar beban utang proyek Whoosh.

Namun, Agus menyarankan, Purbaya rapat bersama Komisi XI DPR RI dan Danantara untuk mencari solusi terkait proyek Whoosh.

Agus menyebut, dengan beban utang mencapai Rp 120 triliun dengan bunga kurang lebih Rp 2 triliun per tahun, maka proyek Whoosh sangat memberatkan keuangan negara.

(Kompas.com/Tribunnews.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved