Breaking News

Perwira TNI AL Dikeroyok

Hikmah Pengeroyokan Letda Abu Yamin, Kini Jupang Tak Lagi Pungli ke Sopir Bus di Terminal Arjosari

Ada hikmah di balik tragedi pengeroyokan Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari beberapa waktu lalu.  Kini tak ada jupang yang pungli ke sopir bus.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/KUKUH KURNIAWAN
TERMINAL ARJOSARI - Hikmah tragedi pengeroyokan Letda Abu Yamin (KANAN) kini tak ada lagi jupang liar yang palak sopir bus di Terminal Arjosari. 

'Yuu pak buat latihan anak tu bereskan... tutorial di bareet merah spt Serda Ucok. Korsa harus kuat. Jangan sampai warwah TNI direndahkan. Biar Arjosari n gadang aman Masyarakat butuh aman' komentar Fathul Ulum

'Preman mulai bermunculan kembali. Di saat situasi ekonomi semakin sulit. Sedang pelayanan keamanan dan kenyamanan fasilitas Publik harus terus dan lebih diperhatikan. Maka perlunya dari pihak institusi terkait untuk berfikir bagaimana cara mengatasi permasalahan itu hingga menjadi solusi yang terbaik' tulis Lubiz de Java.

'Kepala terminal mou saja sama pomal buat keamanan terminal arjosari, serta bersih dari jupang liar, makelar, calo dll. Cukup perbanyak papan informasi dan petugas informasi penumpang' imbuh Dika Kenzie Naufal

Diketahui, Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) bersama Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dan telah mendatangi lokasi kejadian pengeroyokan di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.

Dari hasil penyelidikan, korban diduga dikeroyok oleh preman dan juru panggil penumpang (jupang).

Tiga orang pelaku berinisial MA, DS, dan MNH telah ditangkap, sedangkan pelaku lainnya masih diburu petugas.

Kronologi Dikeroyok 15 Preman

TERDUGA PENGGEROYOK : Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL inisial A di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi.
TERDUGA PENGGEROYOK : Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL inisial A di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi. (Tangkapan Layar)

Menantu korban, Muhammad Fadholi (33) mengatakan, bahwa kondisi Letda Abu Yamin mulai membaik dan sudah bisa menceritakan kronologi atau awal mula pengeroyokan tersebut.

"Kalau pulang, bapak saya itu (Letda Abu Yamin) biasanya turun di Taman Ken Dedes, tetapi sekarang kan harus turun di dalam terminal."

"Pada saat turun di dalam terminal itu, kebetulan ada temannya yang pedagang asongan mengajak ngopi," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (30/6/2025).

Di saat mengopi itulah, Letda Abu Yamin melihat ada cekcok antara kondektur bus dan juru panggil penumpang (jupang).

Kemudian, ia bermaksud melerai kejadian tersebut.

"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus, lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan."

"Akhirnya pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," terangnya.

Fadholi mengungkapkan, bahwa pelaku yang terlibat pengeroyokan itu berjumlah 15 orang dan langsung berkerumun memukuli korban.

"Kurang lebih ada 15 orang yang mengeroyok bapak saya."

"Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar."

"Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," ungkapnya.

Saat ditanya terkait berapa pelaku yang sudah ditangkap, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

"Setahu saya, ada tiga pelaku menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota. Kalau yang lainnya belum, masih dalam pengejaran," tandasnya.

(Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved