Breaking News

Kota Malang

Hipertensi Atau Darah Tinggi Kian Marak di Kota Malang, Wali Kota Imbau Warga Perbanyak Guyonan

Hipertensi Atau Darah Tinggi Kian Marak di Kota Malang, Wali Kota Imbau Warga Perbanyak Guyonan

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
Prokopim Kota Malang
MENGATASI HIPERTENSI - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat berpidato pada acara persemian WTP Kali Bango, 5 Agustus 2025. Wahyu Hidayat mengajak masyarakat untuk menjalani hidup sehat dan rileks agar tidak mengidap hipertensi. 

“Secara capaian, masyarakat yang menderita hipertensi di Kota Malang sudah dilayani sesuai standar."

"Capaianya sudah lebih dari 100 persen untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan."

"Artinya, setelah dideteksi hipertensi, semua pasien langsung mendapatkan intervensi dan pengobatan,” jelasnya.

Zamroni menambahkan, hipertensi memang didominasi usia dewasa. Namun, tren penderita usia muda juga mulai meningkat, termasuk di kalangan pegawai Pemkot Malang.

Kepala Puskesmas Pandanwangi, Sri Purwani, menjelaskan dalam tiga bulan belakangan ini, ada sekitar 10 ribu orang yang datang berobat ke Puskesmas.

Dokter di Puskesmas Pandanwangi banyak menangani kasus hipertensi dan diabetes. Dikatakannya, kasus hipertensi telah menyalip diabetes yang sebelumnya mendominasi.

"Jadi sekarang hipertensi yang tertinggi, tidak lagi diabetes," paparnya.

Sementara itu, data dari Puskesmas Cisadea menunjukkan hipertensi, diabetes mellitus, dan infeksi saluran napas akut (flu/batuk/ISPA) sering menempati posisi teratas dalam daftar penyakit yang ditangani puskesmas.

Laporan Satu Data Kota Malang untuk Puskesmas Cisadea pada Januari 2025 mencatat jumlah kasus hipertensi sebanyak 295 kasus (146 kasus baru + 149 kasus lama), diabetes non-insulin dependent 174 kasus (75 baru + 99 lama), dan infeksi saluran napas akut (common cold/J00) 169 kasus.

Data puskesmas lain di Kota Malang menunjukkan pola serupa, yaitu dominasi penyakit tidak menular (hipertensi dan diabetes) bersanding dengan penyakit infeksi saluran pernapasan pada kelompok layanan primer.

Dinas Kesehatan Kota Malang dalam profil kesehatan kota juga mengonfirmasi bahwa hipertensi menempati peringkat teratas beban penyakit non-komunikabel di kota ini, diikuti oleh diabetes dan penyakit kardiovaskular, catatan yang sejalan dengan temuan layanan puskesmas dan hasil skrining ASN.

Profil kesehatan dan laporan capaian pelayanan menegaskan bahwa layanan intervensi untuk penderita hipertensi dan diabetes sudah dijalankan oleh puskesmas sesuai standar, meski pencatatan terpadu di aplikasi Kemenkes (ASIK / Satu Sehat) masih menghadapi kendala teknis.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved