Fasilitas Publik Malang Raya

Puluhan Halte di Kabupaten Malang Mangkrak, Berubah Fungsi Jadi Lapak Pedagang Kaki Lima

Akibatnya halte yang mangkrak sebagian justru digunakan sebagai tempat mangkal Pedagang Kaki Lima (PKL).

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
HALTE MANGKRAK - Kondisi halte di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mangkrak. Tidak ada penumpang naik-turun di halte. 

Selain itu, sepinya pengguna halte karena terminal di Kabupaten Malang masuk dalam tipe C yaitu hanya melayani angkutan pedesaan atau angkutan dalam kota.

"Sedangkan kita ketahui angkutan desa sekarang ini hidup segan mati tak mau," jelasnya.

Sehingga dalam beberapa waktu ke depan, Deny menyampaikan belum ada rencana untuk melakukan penambahan halte.

Kemudian rehabilitasi halte juga belum direncanakan karena keterbatasan anggaran.

"Akhir-akhir ini anggara kami terbatas, saat ini kita fokus dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) parkir. Jadi selama halte itu layak nggak ada potensi ambruk ya belum ada rehab," bebernya.

Selain halte, fasilitas publik yang menjadi sorotan adalah jembatan penyeberangan orang (JPO). Di Kabupaten Malang JPO berlokasi di depan Pasar Lawang dan Singosari.

Kedua akses infrastruktur bagi pejalan kaki tersebut masih aktif sampai saat ini.

Terutama JPO di depan Pasar Singosari. Ini merupakan askes vital bagi masyarakat di sekitar sana.

"Di situ (Singosari) sering digunakan dari pada yang di Lawang karena di sekitarnya banyak perkantoran selain pasar. Kebanyakan orang nggak perlu putar balik dan lebih memilih parkir tersu nyebrang lewat JPO," imbuhnya.

Oleh karena itu, pada 2026 di JPO SIngosari akan dilakukan pemeliharaan untuk mengurangi potensi kerusakan yang fatal. Dishub Kabupaten Malang telah menganggarkan Rp 100 juta untuk pemeliharaan.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved