Tegas Jokowi Soal Whoosh: Bukan Proyek Rugi dan Cari Laba, Harus Bersyukur 'Ini Kan Tahun Pertama!'

Tegas Jokowi soal Whoosh: bukan proyek rugi dan cari laba, masyarakat harus bersyukur tekan kerugian negara 'ini kan tahun pertama!'

TribunSolo.com/Andreas Chris/Dokumentasi PT Kereta Cepat Indonesia China
UTANG PROYEK WHOOSH - Kereta Cepat Whoosh yang akan melayani penumpang rute Stasiun Halim-Stasiun Tegalluar (KIRI). Presiden ke-7 RI Joko Widodo (KANAN) saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo, Jumat (27/12/2024) malam. Jokowi akhirnya buka suara soal Whoosh, bukan proyek rugi dan cari laba, 'ini kan tahun pertama!' 

“Tujuannya agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal sehingga kerugian akibat kemacetan dapat ditekan,” jelas Jokowi.

Baca juga: MOMEN Jokowi Perlihatkan Ijazah Asli Bukan di Depan Roy Suryo Cs, Ada Relawan yang Beri Kesaksian

Jokowi menegaskan, prinsip dasar pembangunan transportasi massal adalah layanan publik, bukan mencari laba. 

“Prinsip dasar transportasi massal itu layanan publik, bukan mencari laba. Jadi, transportasi umum tidak diukur dari keuntungan finansial, tetapi dari keuntungan sosial,” tegasnya.

Jokowi menambahkan, keuntungan sosial tersebut mencakup penurunan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, pengurangan polusi, dan efisiensi waktu tempuh.

“Di situlah keuntungan sosial dari pembangunan transportasi massal. Jadi, kalau ada subsidi, itu adalah investasi, bukan kerugian seperti MRT,” ujarnya.

Selain mengurai kemacetan, Jokowi menegaskan, pembangunan transportasi massal, termasuk Whoosh, memiliki efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Contohnya kereta cepat, yang menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya.

Jokowi Soal Keuntungan

Jokowi memprediksi perpindahan masyarakat dari kendaraan pribadi ke Kereta Cepat Whoosh akan berlangsung secara signifikan dalam enam tahun mendatang. 

Keuntungan finansial dari proyek transportasi modern tersebut, kata Jokowi akan mulai terasa seiring dengan peningkatan jumlah penumpang dan tercapainya efisiensi sosial bagi masyarakat. 

“Itu pun kalau penumpangnya sekarang per hari kan kayak Whoosh itu sudah 19.000 dan sudah mencapai penumpang sampai 12 juta penumpang,” kata Jokowi masih di kesempatan yang sama. 

Baca juga: Penyebab Jokowi Bukan Satu-satunya yang Tanggung Jawab Utang Whoosh Rp116 T, Prabowo Ikut Terikat

Menurutnya, potensi kerugian finansial dari Whoosh sudah diperhitungkan sejak awal. Namun, kerugian itu akan terus berkurang seiring meningkatnya minat masyarakat menggunakan transportasi massal.

“Itu kalau setiap tahun naik, naik, naik, orang berpindah, ya kerugiannya akan semakin mengecil. Ini kan tahun pertama,” ujarnya.

Jokowi optimistis, dalam enam tahun ke depan, kondisi keuangan Whoosh akan berangsur positif.

“Mungkin diperkirakan EBITDA-nya juga sudah positif dan pergerakannya akan lebih turun lagi setelah enam tahun, kalau untuk perkiraan. Karena ini tergantung perpindahan orang ya dari transportasi pribadi ke transportasi,” tambahnya.

Selain manfaat mobilitas, Jokowi menyebut Whoosh berkontribusi terhadap peningkatan nilai ekonomi di wilayah sekitar jalur kereta cepat.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved