Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior

Nasib Serma Christian Namo Ayah Prada Lucky Terancam Sanksi Buntut Tak Percaya Peradilan Militer

Nasib Serma Christian Namo ayah Prada Lucky terancam sanksi buntut pernyataan tak percaya peradilan militer Kupang, atas kasus anaknya yang tewas.

|
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE/POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
KEMATIAN PRADA LUCKY - Sersan Mayor (Serma) Christian Namo (KANAN) menengadahkan tangan kanannya sambil berteriak di belakang mobil ambulans yang memuat jenazah putra tercintanya Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23). Prada Lucky (KIRI) menjadi korban penganiayaan puluhan seniornya hingga tewas. Kini sang ayah terancam pelanggaran. 

Ketika sidang hari kelima, Selasa (4/11/2025) malam, auasana haru bercampur amarah mewarnai halaman depan Pengadilan Militer III-15 Kupang. 

Tepat pukul 19.15 WITA, kedua orang tua Prada Lucky mengejar 17 terdakwa yang baru saja keluar dari ruang sidang menuju mobil tahanan.

Saat para terdakwa dikawal menuju mobil tahanan yang terparkir di pintu depan pengadilan, suara tangis dan teriakan keluarga korban pecah hingga menarik perhatian puluhan anggota TNI dan warga yang berada di sekitar lokasi.

Kedua orang tua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey dan Christian Namo, berusaha mendekati para terdakwa yang dijaga ketat aparat.

Dengan air mata yang tak terbendung, Sepriana Paulina Mirpey meluapkan kemarahan dan kesedihannya atas kematian sang anak.

“Anak saya meninggal loh hanya gara-gara tidak jelas! kalau memang bukan pembunuhan berencana, lalu apa?" kata Sepriana, Selasa.

"Itu manusia iblis semua! di dalam tubuh TNI ada yang begini, itu sudah bukan manusia. Kalau masih dipertahankan, buat apa? masih banyak yang mau jadi tentara" lanjutnya,

"Mereka biadab, jahat, dan pasti kena karma!” teriak Sepriana dengan nada penuh emosi.

Sepriana Paulina Mirpey terus berteriak di depan mobil tahanan, menyebut dirinya kehilangan anak akibat tindakan brutal dalam tubuh institusi militer.

Sepriana menuntut agar pelaku tidak hanya disanksi secara hukum, tetapi juga diberi sanksi sosial.

 “Mereka bikin malu nama TNI! Saya cuma ibu yang kehilangan anak. Jangan lindungi orang-orang seperti itu,” ujarnya sambil menangis histeris.

Sementara itu, Christian Namo, ayah Prada Lucky, juga bersuara lantang di hadapan awak media dan petugas pengadilan.

 “Saya ini bukan musuh tentara, Saya juga tentara Tapi anak saya mati, dan saya belum pernah lihat keadilan buat dia" tegasnya.

"Kalau memang mereka tidak bersalah, hidupkan kembali anak saya!” katanya dengan nada bergetar.

Christian Namo mengaku sudah lelah menunggu keadilan dan merasa kecewa terhadap proses yang menurutnya berjalan lambat.

Sumber: Surya Malang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved